Review Anime Natsu e no Tunnel, Sayonara no Deguchi: Film Anime Dramatis 2022!

© Hachimoku Mei, Sentai Filmworks

Anime drama supranatural nan atnosferik dan lumayan mengsedih.

Informasi

"Natsu e no Tunnel, Sayonara no Deguchi" merupakan anime movie yang rilis pada 9 September 2022 berdasarkan novel ringan satu volume karya Hachimoku Mei dengan Kukka pada ilustrasi dan dikerjakan oleh studio CLAP bersama Pony Canyon serta Studio Mausu.

Sinopsis

Anime ini bercerita tentang Touno Kaoru yang tinggal bersama ayahnya seorang karena ibunya bercerai pasca adiknya meninggal. Akibat pertikaian di suatu momen, Kaoru keluar rumah dan menemukan gua nan bercahaya. Kala memasukinya, ia menemukan burungnya kembali dan saat keluar, ternyata sudah lewat sepekan. 

Itulah Terowongan Urashima, tempat yang dirumorkan bisa mengabulkan keinginan. 

Bersama murid pindahan dari Tokyo, Hanashiro Anzu, Kaoru bertekad ke sana lagi demi hal yang paling berpengaruh dalam hidupnya.

Review

Musik soundtrack sinematik, hujan musim panas, gelapnya warna mata para tokoh, dan permasalahan kedua karakter utama menjadikan anime ini bernuansa sendu lagi melankolis. Kaoru sendiri saya rasa mirip dengan Shiga Haruki ("I Want to Eat Your Pancreas"). Kualitas visualnya pun bisa disejajarkan dengan karya-karya Makoto Shinkai. Hal ini sungguh selaras dengan drama yang disajikan.

© Hachimoku Mei, Sentai Filmworks

Unsur supranatural berupa perbedaan ruang dan waktu dalam tempat yang sama cukup berlainan dengan "Kimi no Na wa." karena di anime ini lebih menekankan percepatan waktu, bukan pergesekan aliran waktu. Namun, kasus tersebut mengingatkan saya pada selisih waktu antara dunia luar dan Tenroujima di arc Tenroujima dalam "Fairy Tail".

Perkembangan antara kedua karakter agaknya bisa mudah ditebak. Selain itu, sifat dan pertemuan mereka juga termasuk klise serta mungkin pula ada kemiripan dengan "Erased" dari bocoran ceritanya sebab saya belum menontonnya.

Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana reaksi orang-orang, terutama ayah Kaoru karena dirinya lama menghilang. Kemudian saya pribadi jua agak kepikiran bagaimana jatuhnya Karen sang adik dari pohon, meski memang sangat potensial layaknya kematian Menma "Anohana".

Keikutsertaan Iitoyo Marie sebagai seiyuu Hanashiro jua membuat saya kaget karena biasanya dia bermain di J-drama, alih-alih proyek anime. Satu kekurangannya adalah saat adegan Hanashiro menangis, karena terdengar kurang bagus.

Komentar Penulis

Yah, tak begitu masalah bagi saya pribadi yang terhanyut akan melankolia berat, luka masa lalu, kematian orang tersayang, dan tentang perjuangan serta harga diri yang terkandung dalam anime ini. Rasanya ingin bersedih kalau mengingat tahun-tahun nan telah berlalu, apalagi di sini tertanda 2005. 

Intinya ialah kita harus berlapang dada akan takdir dan masa lalu, lalu menghadapi masa kini. Tentunya ini tak mudah bagi sebagian orang, termasuk orang Jepang yang mudah merasa bersalah atas berbagai kesalahan.

Dengan kesamaan atmosfer seperti anime "Just Because!", "Natsu e no Tunnel, Sayonara no Deguchi " bakal otomatis berada di daftar anime favorit.

Maka dari itu, anime ini sangat recommended buat para pecinta anime estetik, drama, karya-karya Makoto Shinkai dan supernatural. Buat para penulis pun cocok.

SKOR: 8/10