Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Review Anime Gekkan Shoujo Nozaki-kun: Kesibukan Mangaka Shōjo

Gekkan Shoujo Nozaki-kun © Tsubaki Izumi
Kalau Eromanga Sensei soal penulis LN, maka Gekkan Shojou Nozaki-kun berkisah tentang mangaka alias penulis manga. Ini juga jadi anime pertama yang mengangkat tema utama komik yang pernah saya tonton dan ingat. 

[Spoiler Alert]  

Manga tentang Manga

Anime yang tayang pada musim panas 2014 ini diadapatasi dari manga berjudul sama buatan Tsubaki Izumi dan telah terbit di Indonesia via Elex Media Komputindo. Gekkan Shoujo Nozaki-kun berkisah tentang keseharian Nozaki, seorang mangaka shojou manga (manga buat para gadis) yang dibantu Chiyo Sakura dan beberapa teman lainnya dan digarap oleh Doga Kobo yang baru saja meluncurkan Oshi no Ko musim lalu. Oleh karena itu, bakal ada banyak informasi, istilah, hingga keluh kesah dalam dunia manga yang akan menambah wawasan serta membuat penonton ingin jadi komikus atau mangaka

Karakter Chiyo Sakura bakal menjadi tokoh utama dalam cerita ini, yang sebenarnya ingin menyatakan cinta kepada Nozaki, tetapi Nozaki yang kepalanya cuma diisi manga malah mengira dirinya hanya meminta tanda tangan. Selain terkejut pada identitas asli Nozaki, ia juga kaget atas ajakan Nozaki untuk berkunjung ke rumahnya. Apakah itu akan menjadi awal dari kisah cinta Sakura yang akhirnya terwujud? Jawabannya … Tonton saja sendiri!

Dominasi Komedi dan Potensi Flagship

Komedi dari Kashima © Tsubaki Izumi 
Kendati terdapat unsur romansa, Gekkan Shojou Nozaki-kun lebih mengedepankan komedi yang intens. Setiap tokoh selain Sakura menyumbang komedi masing-masing yang khas. Nozaki sendiri yang berotak manga lebih sering membuat tokoh lain kesal dan dapat mengetahui kebodohan atau kekurangan pada tokoh lainnya. Hal ini pun tetap demi referensi untuk manga-nya. Mikoshiba si Keren, Yuzuru si Barbar, dan duet Hiro-Kashima akan menjadi komedian utama di sepanjang cerita. Namun, aksi yang paling terasa komedinya adalah Yuzuru dan Hiro-Kashima karena Mikoshiba lebih menonjolkan kata-kata gombal dan sifat pemalunya.

Mikoshiba Mikoto © Tsubaki Izumi 
Kemunculan Mikoshiba, Hori, dan Hirotaka yang dipoles sebagai ikemen berguna untuk menarik pemirsa cewek dan pas dengan judulnya. Dengan begitu, potensi BL bakal ada, tapi syukurnya, di sepanjang anime tidak terasa sehingga tetap oke buat para penonton cowok. Karakter cewek, Seo Yuzuru dan Kashima menjadi peredam potensi tersebut sekaligus membentuk chemistry sebagai pasangan, baik dalam jenaka maupun kondisi yang lebih serius.  

Lalu bagaimana dengan Sakura dan Nozaki sebagai tokoh utama? Seperti yang saya sebutkan di atas, Nozaki meski bisa menilai orang, ternyata tidak terlalu peka dengan pendekatan Sakura dan selalu berakhir dengan kekesalan Sakura dan komedi. Namun, tampaknya ada rambu hijau di akhir seial yang bakal bikin penasaran.

Tetap Ada Kekurangan    

Kontras warna yang kentara © Tsubaki Izumi 
Kendati dibuat dengan visual dan musik latar yang terbilang mantap, desain wajah karakter Chiyo Sakura mengingatkan saya pada Arima Ahiru dari Princess Tutu—kalau tidak salah—yang mungil tapi bermata segaban. Selain itu, terdapat perbedaan kontras bagian wajah yang jelas kentara tidak bagus, tapi mungkin saja karena kualitas videonya. Lagu OP dan ED saya rasa dibuat khas anime shoujo yang tidak bisa saya dengarkan lama-lama, kecuali bagian lirik lagu penutup yang dibawakan oleh Ozawa Ari selaku pengisi suara Sakura: 
“hantai no, hantai no… hontou no, hontou no...,” apalagi kalau dipercepat:v      
Yah, meski mata saya bisa menangkap kekurangan minor tersebut, anime ini tetap berhasil membuat saya tertawa dan tidak begitu bosan, walaupun saya menontonnya agak dipercepat demi menghemat waktu.

Pastinya anime komedi ini bisa ditonton hampir semua kalangan dan sekarang ini telah tersedia di Crunchyroll dan Netflix. Jangan lupa beli komiknya juga kalau kalian suka dan penasaran dengan kelanjutan kisah cinta Nozaki dan Sakura, ya!
 
Skor Akhir: 8

Posting Komentar untuk "Review Anime Gekkan Shoujo Nozaki-kun: Kesibukan Mangaka Shōjo"