Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Review Anime Kuzu no Honkai: Pengakuan dan Pelarian Cinta

Kuzu no Honkai © Yokoyari Mengo, Sentai Filmworks
Cinta yang tertolak itu sungguh meyakitkan. Apakah ada cara untuk melipur lara ini? Bisakah jalinan palsu kita memulihkan hati yang terluka?

Aduh, sok banget, saya ini. Kali ini saya akan me-review anime romansa dramatis yang sedikit ruwet, Kuzu no Honkai.

[Spoiler Alert]

Sinopsis

Kuzu no Honkai berkisah tentang Yasuraoka Hanabi yang menyukai laki-laki tetangga bernama Kanai Narumi yang sudah ia anggap kakak sendiri. Kini, Narumi telah menjadi wali gurunya di SMU dan ia begitu senang. Namun, kegembiraannya runtuh kala guru musik, Minagawa Akane, mulai dekat dengan kakaknya dan terlihat memikat hati Narumi. Akibatnya, Hanabi mulai jengkel dan merasa dia tak punya tempat di hati Narumi lalu berjumpa dengan Awaya Mugi yang senasib. Mereka lantas menjalin hubungan palsu demi mengisi kekosongan. Akankah hati mereka jadi pulih dan bersatu atau malah semakin hampa?

Selain empat tokoh utama di atas, masih ada Ebato Sanae, Kamomebata Noriko, Kirishima Atsuya, dan Teraauchi Takuya yang menambah cabang jalinan sekunder dan tersier.

Ingin Diakui dan Dihargai 

Cinta poligon dalam Kuzu no Honkai (Pinterest/Vox Tempestas)
Kosongnya hati yang diangkat dalam anime ini sangat relevan dengan kehidupan banyak orang yang ingin mendapatkan pengakuan, barang sekali saja, sedikit saja, dari orang-orang tertentu atas apa yang mereka lakukan. Ketika tidak sesuai ekspektasi, diri kita menjadi seperti sia-sia dan sakit hati lalu stres dan mencari tempat pelarian; contohnya pelepasan hasrat seksual, baik melalui hubungan fisik berupa seks maupun masturbasi/onani. Namun, Hanabi (sebagai pacar pelampiasan) dan Noriko (teman masa kecil; Mugi memanggilnya Moka) di sini tidak benar-benar bersetubuh dengan Mugi.

Hanabi, Mugi, dan Sanae (Hanabi memanggilnya Ecchan) memiliki keinginan untuk diakui dan diterima, mencari tempat untuk bersandar atas luka dan ketidakpuasan yang tercipta di masa lalu dan sekarang. Sedangkan Akane yang berperan selayaknya antagonis mempunyai keunikan tersendiri. Dialah yang menjadi bensin dalam cerita yang sungguh tidak terduga-duga. Maka dari itu jugalah Kuzu no Honkai mendapat tempat dan memorable bagi sebagian orang.

Cinta sesama jenis antara Ecchan dan Hanabi menjadi bumbu tambahan yang tidak saya duga juga. Hanabi sebenarnya jua tidak menerimanya, tetapi karena kehampaan diri, ia pun mau bergumul dengan teman yang memiliki kenangan traumatis itu. Dengan demikian, Kuzu no Honkai megandung peringatan bagi mereka yang tidak suka unsur yuri/lesbian. 

Perkembangan para karakter dijabarkan dengan bagus, baik yang dimulai dari masa lalu maupun yang sedang berlangsung, sedangkan Narumi menjadi simbol umum tokoh cowok anime yang tidak akan menyerah pada mimpinya, bagaimana pun kondisinya.

Kelebihan dan Kekurangan 

Potongan gambar ala manga © Yokoyari Mengo, Sentai Filmworks
Kuzu no Honkai sendiri bersumber pada manga karya Yokoyari Mengo bertajuk sama yang juga telah diadaptasi menjadi drama dan tayang berbarengan pada Winter 2017. Manga tersebut rilis pada tahun 2012 dan berakhir pada volume 9 pada tahun 2018. Penggarap-nya adalah Lerche, studio yang telah mengerjakan Classroom of the Elite, Assassination Classroom, serial Danganronpa, dan Monster Musume, sehingga tidak perlu lagi dipertanyakan lagi kualitas visualnya. Menurut saya, atmosfer latar belakang anime ini sedikit dipoles ala Ao Haru Ride dan memiliki ciri mata seperti Koi to Uso yang tidak menunjukkan garis pupil yang jelas. Peletakan potongan-potongan gambar ala komik dan klip kaleidoskopik pada lagu ending menambah ciri khas pada anime ini.

Walaupun diiringi musik, atmosfer, dan kata-kata yang memenuhi syarat drama berkelas, Kuzu no Honkai juga menjejalkan banyolan di sela-sela tertentu, yang bisa mengurangi rasa kantuk atau bosan, tetapi juga kadang terasa seperti mengganggu.

Akhir kata, saya sangat menyukai atmosfer, musik dan cerita “ber-plot twist” yang disajikan anime ini, meski adegan fan service di ranjang sejatinya tetap membuat saya sengsara ...

Sekali lagi, anime ini tidak cocok buat wibu yang anti-yuri/lesbian dan tidak suka ecchi. Kuzu no Honkai tersedia secara legal di Netflix dan U-Next.


Skor Akhir: 7.5

Posting Komentar untuk "Review Anime Kuzu no Honkai: Pengakuan dan Pelarian Cinta "