Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Review Anime Yumemiru Danshi wa Genjitsushugisha: Sajian Anime yang Realistis

Yumemiru Danshi wa Genjitsushugisha © Studio Gokumi, AXsiZ
Berhenti mengejar cewek idaman, lalu menjalani kehidupan yang normal tanpa drama, pun tidak ada bumbu pelarian ala anime yang berkesan. "Yumemiru Danshi wa Genjitsushugisha" menjadi salah satu anime yang nyaris merekam jejak seorang pelajar normal dan biasa saja, selayaknya di dunia nyata.

Informasi dan Sinopsis 

Sebagai garapan duet Studio Gokumi dan AXsiZ yang termasuk tayang awal, Yumemiru Danshi akhirnya menutup penayangannya di episode 12, menandakan bahwa summer 2023 telah usai. Anime ini diambil dari novel ringan karya Okemaru bersama Saba Mizore dan mulai dipublikasikan sejak 2020. 

Kisahnya berpusat pada Sajou Wataru yang selalu mengekor Natsukawa Aika semenjak SMP. Namun, setelah hampir terkena bola sepak, dirinya jadi sadar bahwa cintanya akan tetap bertepuk sebelah tangan dan tiba-tiba mengkhiri kebiasaan itu. Natsukawa pun terkejut lalu merasa semakin aneh, meski dirinya memang risih terhadapnya. Keseharian Wataru yang biasa, tanpa bucin akhirnya dimulai.

Gagal "Gue Banget"

Sudah biasa jika novel ringan kemudian diadaptasi menjadi anime dan bila mencari komparasi, Yumemiru Danshi mengingatkan saya pada "Oregairu" dengan MC yang sangat diagungkan sebagai sosok "gue banget" oleh banyak wibu. Dalam keseharian baru Wataru, dia menampakkan potensi yang mirip dengan Hachiman, yakni bisa membaca situasi dan membuat solusi—seingat saya, tetapi Wataru tidak tampak sekeren Hachiman. Tidak keren sebenarnya tak masalah, tetapi karena para karakter hanya berdialog dalam aktivitas biasa, tanpa drama dan komedi berbobot, membuat hal itu terasa membosankan. Padahal ada tagar "romance" yang seyogyanya ditonjolkan.  Musik OST juga tidak selalu mendukung suasana secara pas.

© Okemaru, Studio Gokumi, AXsiZ 
Selain terasa membosankan, beberapa adegan menampilkan gambar absurd lagi aneh, seperti angle kamera dari sudut yang tidak cocok, ukuran kepala dan tubuh yang tidak proporsional. 

Banyak Relasi

Aika, Wataru, dan Kei © Okemaru, Studio Gokumi, AXsiZ 
Aika sebagai heroine tsundere pun tidak banyak muncul untuk memperjelas unsur romansa di anime ini. Para karakter sampingan silih berganti mengisi kekosongan tersebut. Mereka telah ditampilkan dalam lagu opening, antara lain: Ashida Kei, Sajou Kaede, Shinomiya Rin, Aizawa Rena, Ichinose Mina, Sasaki Fuuka, dan Claudia, beserta tokoh-tokoh lainnya. Hal serupa juga ada di "Oregairu" yang mana memiliki banyak karakter dengan kontribusi yang lumayan. Akan tetapi, masih ada satu karakter yang belum beraksi di sini, kemungkinan ia adalah adik Sasaki Takaaki.

Jika dilihat, hubungan Wataru dan kakaknya, Kaede, merupakan relasi yang tergolong normal dan realistis karena mereka sering berkelahi, seperti hubungan Makabe dan Chinatsu dari "Masamune-kun no Revenge". Wataru pun termasuk MC yang akrab dengan banyak orang dan tidak nolep, membuatnya semakin terlihat normal. Sedangkan perkara Ichinose dan Sasaki Takaaki menjadikannya khas anime/manga. Ditambah lagi penampilan berpakaian mereka, terutama para OSIS dan Komisi Disiplin yang seharusnya menunjukkan tata tertib, tapi malah acakadut sungguh merepresentasikan kebebasan yang belum tentu ada di realitas.

Ulasan Penulis 

Pasca menonton anime ini, saya jadi yakin bahwa para karakter bermata besar pada dasarnya berasal dari sketsa wajah kucing, bukan manusia, apalagi orang Jepang asli. Adegan diam beberapa saat dan berbicara tanpa tumpang tindih jua pasti ada di banyak anime, tetapi sangat terasa di "Yumemiru Danshi" ini.

Kendati tampak banyak kekurangan, saya mengapresiasi pemakaian karakter para guru, kemunculan Ibu Sajou yang belum tentu juga disorot di anime lain, desain sekolah yang megah bak sekolah barat, dan penampilan para karakter yang sedang berlibur di dunia nyata pada lagu penutup menarik perhatian saya, di manakah lokasi-lokasi tersebut. Apresiasi juga patut diberikan kepada komposer lagu opening, khususnya, yang membuat saya gila saat mendengar bagian permainan gitar palm mute-nya.

Untuk ship, saya bakal pilih Wataru-Fuuka karena itulah yang membuat anime ini benar-benar menjadi anime romance. Hahaha ...

SKOR: 6.5/10


Posting Komentar untuk "Review Anime Yumemiru Danshi wa Genjitsushugisha: Sajian Anime yang Realistis "