Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Review Anime Kaifuku Jutsushi no Yarinaoshi: Anime Fantasi Penuh Kengerian

© Tsukiyo Rui, Sentai Filmworks
Anime dark fantasy yang menyiksa mental sekaligus jadi spesial buat para "man of (doomed) culture".

Informasi

"Kaifuku Jutsushi no Yarinaoshi" ("Redo of Healer" atau "Kaiyari") adalah salah satu anime fantasi harem garapan studio TNK yang rilis pada winter 2021 (Januari-Maret) berdasarkan novel ringan buatan Tsukiyo Rui dan Shoikonbu selaku ilustrator. Produksi ditangani oleh Lantis, AT-X, Glovision, Docomo Anime Store, Kadokawa Media House, Kadokawa, dan Bandai Namco Arts.

Sinopsis

Ketika Keyaru memperoleh kekuatannya sebagai pahlawan yang ahli dalam menyembuhkan segala luka tak peduli keparahannya, dia merasa akan menjalani jalan menuju masa depan yang gemilang. Namun, yang menunggunya justru adalah penderitaan besar; dia mengalami siksaan dan perundungan nan tak berkesudahan. 

Keahlian Keyaru memungkinkannya secara rahasia mengumpulkan kenangan dan kemampuan dari orang-orang yang ia obati, membuatnya menjadi lebih kuat dari siapa pun. Namun, pada saat ia mencapai potensi penuhnya, sudah terlambat—ia sudah kehilangan segalanya.

Dengan tekad guna mengembalikan hidupnya pada jalur yang benar, Keyaru memutuskan untuk melepaskan mantra penyembuhan kuat sehingga mengembalikan seluruh dunia ke waktu sebelum ia mendapat nasib buruknya. Dilengkapi dengan penderitaan masa lalu, ia bersumpah untuk mengulang segalanya demi tujuan baru, yakni membalas dendam pada mereka nan telah menyakitinya (MyAnimeList).

Ulasan

Dengan genre fantasi bertema harem, maka mutu visualnya sudah pasti masuk standar umum. Namun, warna para karakter dibuat agak pucat dan sedikit lebih kontras dari lingkungannya.

Atmosfer bakal terasa gelap dan sangat mengerikan, khususnya di episode-episode awal karena berisi adegan penyiksaan, lalu mulai agak menurun karena sesi kumpul kebo. Kemudian naik kembali pada momen perterungan final di akhir. Drama ala NTR menambah kepahitan dan kengerian lain. Dan seperti biasa, Keyaru pada dasarnya mendapatkan kekuatan luar biasa guna membalas dendam kepada para pahlawan durjana nan egois lagi sombong. Jalannya jadi mulus, penaklukan para heroine pun jadi repetitif, dan mudah ditebak. 

Karakter Bullet sendiri berperan selaku tokoh gay yang bisa menambah minus, baik bagi penonton normal maupun kaum gay itu sendiri karena dia diposisikan menjadi antagonis yang ikut andil dalam penyiksaan Keyaru.

Komentar Penulis

Maka dari itu, tokoh Keyaru ini benar-benar jadi impian para korban bullying yang bisa menumbangkan para penindas dan mendapatkan para gadis demi kepuasan nafsu birahi serta merupakan bentuk ekstrem dari Iseleve. Namun, jika menilik lagi, Yuuki Hiroshi dari "Full Dive" lebih logis dan relevan untuk dijadikan contoh bagi mereka, meski kekuatan pendukung yang konkrit memang jelas dibutuhkan.

Sejujurnya, saya memang merasa ngilu, ngeri, dan jijik dengan berbagai adegan dalam "Kaiyari", sesi harem pun tetap tidak bisa bikin srek saat menonton. Ada pula rasa lega karena sudah melewati anime ini agak lama. Andai tidak terlalu menyorotinya, mungkin anime ini akan menjadi dark fantasy nan bersaing dengan "Goblin Slayer". 

Dan kayak yang saya katakan di atas, "Kaifuku Jutsushi no Yarinaoshi" sangat recommended buat para "man of (doom) culture", pecinta anime harem, kisah gelap dan ekstrem.

SKOR: 6.5/10

Posting Komentar untuk "Review Anime Kaifuku Jutsushi no Yarinaoshi: Anime Fantasi Penuh Kengerian "