Review Anime Kanojo to Kanojo no Neko: Everything Flows: Prekuel Anime Perdana Makoto Shinkai
![]() |
| © Makoto Shinkai, Discotek Media |
"Kanojo to Kanojo no Neko: Everything Flows" memberikan kisah dramatis sebagai prekuel anime pendek sebelumnya.
Informasi dan Sinopsis
Usai menelurkan beberapa anime pendek, Makoto Shinkai kembali mengerjakan kisah kucing "Kanojo to Kanojo no Neko" yang lebih panjang bertajuk "Kanojo to Kanojo no Neko: Everything Flows". Anime berdurasi 27 menit ini mengisahkan persahabatan seorang mahasiswi tingkat akhir bernama Miyu dengan kucingnya, Daru selama bertahun-tahun. LIDENFILMS menjadi studio dengan Lantis dan CoMix Wave Films sebagai produsernya.
Ulasan
Dengan judul yang sama, anime winter 2016 ini memiliki keterikatan dengan anime sebelumnya atau bisa dianggap sebagai prekuel karena ada cuplikan bonus setelah empat bab yang menayangkan pertemuan Miyu dengan kucing putih mirip Chobi. Namun, tentunya banyak perbedaan pada keduanya, terutama visualnya.
Anime ini sudah pasti memakai visual nan colorful dan tekstur nan lebih lembut seperti pastel, meski tak sedetail pendahulu atau garapan Makoto Shinkai lainnya. Desain karakter jua lebih baik dan utuh, wajah para tokoh ditampakkan dengan desain nan cukup imut, terutama Miyu.
![]() |
| Miyu dan Daru |
Secara garis besar, ceritanya mirip dengan "Dareka no Manazashi" yang mengangkat masalah hubungan dalam keluarga yang lebih bisa dipahami ketimbang versi tahun 1999. Tokoh utama berseteru dengan orang tuanya, merasa sok dewasa guna menyembunyikan kesedihannya, dan seekor kucing yang menyambung perasaan mereka. Maka, dari itu, ada premis jelas dan relevansi terhadap penonton mengenai tenggang rasa antara orang tua dan anak. Terlebih lagi dengan adanya lagu tema dan soundtrack yang mendukung suasana menjadi lebih dramatis. Narasi yang dibawakan pun tetap rapi lagi bagus seperti dalam anime-anime tersebut.
Komentar Penulis
Kendati saya tidak mencium adanya kekurangan yang berarti, bukan berarti pula bahwa "Kanojo to Kanojo no Neko: Everything Flows" adalah anime sempurna. Misalnya tentang pekerjaan Miyu yang tampaknya berbeda dibandingkan dengan pada anime sebelumnya. Serta cukup mengherankan mengapa hampir selalu kucing terus yang mendapatkan panggung daripada hewan lainnya.
Akhirnya, seperti biasanya, bahwa anime ini recommended buat para pecinta kucing, penggemar Makoto Shinkai dan Studio Ghibli, serta penikmat anime drama/slice of life.
Review anime "Kanojo to Kanojo no Neko (1999)" bisa dilihat di postingan saya sebelumnya.
SKOR: 7.5/10


Posting Komentar untuk "Review Anime Kanojo to Kanojo no Neko: Everything Flows: Prekuel Anime Perdana Makoto Shinkai"