Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Review Komik Second Summer, Never See You Again: Melankolia Musim Panas Lagi

Star Rating
Ah, musim panas. Momen paling dramatis dalam berbagai macam hiburan, baik film, buku, musik, dan tentunya animanga. Banyak sekali sajian animanga melankolis kayak Anohana, Hello World, Natsu no Tunnel, dan Kimi no Na wa. yang berlatar pada musim panas. Nah, ada satu lagi manga yang berlatar di musim panas, dengan tema mujarab yang bikin nangis bawang, kematian, yaitu Second Summer, Never See You Again. 

Second Summer, Never See You Again merupakan karya adaptasi light novel bertajuk sama oleh Akagi Hirotaka (penulis Shimoneta) dan Minamoto Motomi dan telah diangkat menjadi drama pada tahun 2017.

Blurb

Moriyama Rin dilahirkan dengan penyakit yang tidak dapat disembuhkan. 

Aku jadi mencintai gadis yang menghabiskan kehidupan sekolah menengahnya menyembunyikan fakta itu. Pada festival budaya terakhir kami, kami mengadakan konser langsung dan menghabiskan saat-saat terakhir festival bersama-sama. Setelah itu, Rin meninggal. 

Kemudian, aku mengalami lompatan waktu...

Ulasan

Jadi bingung mau mulai dari mana. Para tokoh sudah lazim ditemui di sana-sini. Muka Satoshi mirip Hachiman dengan sifat tipikal MC romance/drama, anak medioker. Moriyama Rin pun seperti gadis heroine lainnya, murid unggulan, energik tapi berpenyakit ala Miyazono Kaori. Jangan lupakan pula osananajimi-nya MC, Konna Eiko, si ketua OSIS yang disiplin. Ada jua Rokuro si pemain bas ekshibisionis dan Himiko si gadis bertalenta tapi introver akut. Karakter-karakter aneh bin unik khas animanga. Tentunya bisa ditebak mana saja yang akan menjalin hubungan lebih dalam dengan tokoh utama dalam cerita ini.

Alur cerita sudah bisa ditebak kalau sudah pernah menikmati animanga semisal Kimi no Na wa, di mana tokoh utama melakukan time slip ke masa lalu untuk mengubah takdir, cuma sayangnya kematian Moriyama Rin tetap tidak bisa diubah. Penggunaan band musik, musim panas, dan kematian serta time slip benar-benar mirip dengan manga In the Summer When You Die yang sudah saya baca, cuma beda di bagian yang telah saya sebutkan. Dengan demikian, sudah jelas bahwa drama di sini cukup intens dan emosional sedari awal, walau ketiadaan audio sebagai representasi band mereka mengurangi rasa dalam manga ini. 

Saya tidak merasa terganggu dengan visualnya sebab sudah terima atas berbagai adegan dan pemandangan yang bagus lagi hidup serta begitu melankolis. Hanya inkonsistensi pada ukuran dada Eiko, hehehe ... Mungkin karena tampak dari berbagai sudut sehingga terlihat berubah-ubah. 

Dan dengan adanya dua versi lain, agaknya bakal ada perbedaan pada ketiganya dan perlu ditilik juga, seperti yang dijelaskan Akagi Hirotaka bahwa tidak ada jatah cinta-cintaan bagi Eiko di light novel. Tentunya saya pun tertarik untuk membeli versi light novel karena sudah diterjemahkan oleh Penerbit Clover, hitung-hitung menambah koleksi kisah melankolis saya. 

Konklusi

Maka, Second Summer, Never See You Again cocok dicoba bagi kalian yang suka manga, apalagi genre slice of life, drama, romance, dan musik kayak Your Lie in April.

Posting Komentar untuk "Review Komik Second Summer, Never See You Again: Melankolia Musim Panas Lagi "