Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hasrat Remaja Pencari Kebenaran dalam Novel Soshiki

Star Rating

Informasi Buku

Judul: Soshiki

Penulis: Nadia Fourina S

Halaman: 168

Penerbit: DAR! Mizan


Blurb

Choi Eun-Ji tak pernah menyangka dirinya menjadi korban fitnah. Tiba-tiba saja, ketika datang ke sekolahnya dia diseret dan dimasukkan ke ruangan khusus anak nakal. Tak ada yang membelanya saat itu. Bahkan semua teman seolah tidak mengenalnya. Sebenarnya Eun-Ji sudah mengetahui gerak-gerik organisasi tersembunyi di sekolahnya. Bahkan adiknya termasuk anggota aktif organisasi itu. Andai saja dia membongkar rahasia organisasi itu, andai saja dia tidak tahu apa-apa, semua hal tidak menyenangkan tidak akan hadir dalam kehidupannya.

Plot dan Karakter

Saya cuma iseng membeli novel ini karena budget terbatas, tapi, yah, patut diapresiasi karena temanya masih tetap saja kurang populer di Indonesia, yakni khas Fantasteen. Tokoh utama kita, Choi Eun Ji, meski hanya sebatas anak biasa, tapi dia beruntung—kemampuan wajib protagonis— berjumpa orang-orang nan terhubung dengan objek utama dalam cerita, kepala sekolahnya, mulai dari Mrs. Cho, Joy, hingga orang luar yang tak terduga: Maya dan Raina. Sayangnya, organisasi misterius yang diisi para siswa hebat di angkatan Choi Eun Ji malah tampak tak berguna, tanpa ada pergerakan signifikan, hanya berkutat pada diskusi kosong sepanjang cerita dengan penampilan licik Michelle sang ketua untuk menutupinya. Nasib Marsha dan Park Min Ho pasca klimaks jua tidak dijelaskan gamblang sehingga masih meninggalkan tanda tanya. Di sisi lain, status beberapa karakter, termasuk Choi Eun Ji, Joy Raina dan Maya serta anak panti lainnya, Semi, memberikan sentuhan dramatis dan relevan bagi sebagian pembaca.

Namun, walau latar tempat ialah Indonesia, hal itu sangat-sangat tidak terasa kecuali sedikit saja dan akan lebih bagus kalau berada di kawasan Asia Timur, semisal Taiwan atau Korea Selatan, atau Singapura karena lebih merepresentasikan lingkungan negara tersebut ketimbang Indonesia.

Ilustrasi dan Bahasa

Oh, iya. Novel Soshiki ini dilengkapi ilustrasi sederhana nan masih meninggalkan coretan-coretan sketsa dari Asep Vess dan perlu perbaikan lagi terutama pada mata, sedangkan untuk sampul sudah pasti dipoles dengan sebaik mungkin dan worth it. Tata bahasa yang dipakai juga sudah bagus, jelas tidak menggambarkan omongan anak ibukota Jakarta nan gaul banget. Kendati masih ada beberapa kesalahan penulisan, itu masih bisa dimaklumi.

Kesimpulan

Akhir kata, Soshiki terlalu tipis lagi ringan untuk diakhiri dan mungkin akan cocok bagi para remaja SMP atau siapa saja yang ingin mencicipi sajian drama misteri sederhana. Saya pribadi akan memberi skor 6.5 saja untuk Soshiki ini.

Posting Komentar untuk "Hasrat Remaja Pencari Kebenaran dalam Novel Soshiki"