Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Review Anime Eiyuuou, Bu wo Kiwameru Tame Tenseisu: Soshite, Sekai Saikyou no Minarai Kishi♀

Anime fantasi reinkarnasi klise, bikin ngantuk dan emosi, tapi beralur lumayan.

Info

"Eiyuuou, Bu wo Kiwameru Tame Tenseisu: Soshite, Sekai Saikyou no Minarai Kishi♀" ialah anime garapan Studio Comet bersama MediaNet, Nippon Columbia, KlockWorx, Hobby Japan, My Theater D.D., Muse Communication, AQUA ARIS, Bit grooove promotion, dan CTW berdasarkan novel ringan karya Hayaken dan Nagu selaku ilustrator. Anime ini mengudara pada winter 2023.

Sinopsis

Pahlawan-raja Inglis nan dibanggakan kini mendekati kematian. Untuk memberinya penghargaan atas prestasinya, Dewi Alistia muncul dan memberinya satu keinginan. Karena tidak pernah dapat menguasai pedang, Inglis meminta untuk bereinkarnasi agar bisa melakukannya.

Dalam sekejap, Inglis lahir di masa depan jauh sebagai putri keluarga bangsawan Eucus. Enam tahun kemudian, diketahui bahwa Inglis tidak memiliki Rune—tidak mampu menggunakan rune yang memungkinkan penggunaan sihir di era ini. Oleh karenanya, ia tidak memenuhi syarat untuk menjadi ksatria. Namun, hal ini sesuai dengan rencana Inglis dan memutuskan menjadi pengawal sepupunya, Rafinha Bilford, supaya Inglis bisa fokus mengembangkan kemampuannya nan gila-gilaan.

Review

Dari banyaknya anime fantasi bertema reinkarnasi, "Eiyuuou" mengambil latar non-isekai alias dunia asal sang MC itu sendiri. Inglis mirip dengan Dunbalf dari "Kenja Deshi", yakni karakter sepuh overpower yang berubah menjadi cewek. Namun, Inglis berfisik dewasa, ideal, dan overpower nan sangat berlebihan kayak beberapa protagonis anime sejenis (mungkin semisal Yuuya "Iseleve"). Hal ini justru membuat adegan pertarungan jelas tak berimbang, membosankan, dan mudah ditebak; plot armor yang keterlaluan.

Untuk cerita cukup apik sebab sifat para tokoh manusiawi dan perannya berubah-ubah. Kehadiran pihak ketiga—baik komplotan kontra dan highlander—memantik alur yang bagus dengan sedikit plot twist. World-building dan power system pun dijelaskan secara mengalir, tapi karena urutan kisah dimulai sejak MC masih bayi (alur maju) membuatnya menjenuhkan; ditambah lagi komedi nan repetitif.
Inglis dan Rafinha "Rani"
Yah, kendati begitu, kualitas visual, terkhusus mata para cewek dibuat kawaii/moe dan jadi sorotan utama serta fan-service tersendiri. Jadi, fan-service tubuh agak minim. Bibir mereka juga bertekstur, tidak cuma garis semata. Ini menjadikan animasinya mendapat sentuhan CGI di samping para monster dan adegan tertentu.

Ulasan Penulis

Maka, overpower ekstrem dan egoisme Inglis sangat disayangkan, membuatnya predictable, bikin ngantuk sekaligus jengkel. Saya malah lebih suka kehadiran dan komedi alami dari Yua daripada Inglis. Namun, alur dengan sedikit plot twist memang patut diapresiasi. Ini juga menjadi anime fantasi aksi pertama—kayaknya—yang saya tonton dengan tokoh utama beserta grupnya cewek semua.

Akhir kata, "Eiyuuou" cocok buat para pecinta anime fantasi, aksi dan pemburu karakter kawaii/moe.

SKOR: 6.6/10

Posting Komentar untuk "Review Anime Eiyuuou, Bu wo Kiwameru Tame Tenseisu: Soshite, Sekai Saikyou no Minarai Kishi♀"